Minggu, 05 Juni 2011

"Hati-hati" itu basi


“Hati-hati di sana yaa….”
“Hati-hati di jalan yaa…”
Saya baru saja mengucapkan kata-kata itu buat sahabat saya yang akan berjuang di Kab. Lasusua, Sulawesi Tenggara. Saya berharap dan yakin dia akan baik-baik saja. i know she can do it easily. Teman saya ini sangat ajaib.


Sering sekali saya mengucapkan kata-kata itu. Kata-kata klise yang diucapkan ketika melepaskan kepergian seseorang. Karena sering mengungkapkannya, maka sering menjadi hanya sekedar basa-basi. Tanpa isi. Tanpa arti. Basa-basi. Sekedar numpang lewat.

Padahal sebenarnya ada semacam kita menitipkan hati kita kepada orang tersebut. Agar waspada ketika sedang perjalanan atau akan menghadapi sesuatu.

Hati-hati. Diulang sampai dua kali. Mungkin karena sifatnya yang rapuh. Mudah jatuh dan pecah. Makanya harus bergandengan. Tidak berjalan sendirian. Berpasangan. Beriringan. Bergandengan.

Ah sudah,saya ngelantur ini. Hati saya sedang linglung. Ingin sekali mencongkel hati ini dan merendamnya di segelas air putih atau mungkin membuangnya ke wastafel. Ah, saya ngelantur lagi.

Dan, tetap saja bagi saya, mengucapkan “hati-hati” itu manis. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar