Selasa, 31 Mei 2011

Hidoep adalah Perjoeangan

Kemaren-kemaren lama, saya sempat berfikir kenapa sudah banyak yang tidak mau -malas sekali- untuk berjuang, lebih suka menggantungkan hidupnya pada orang lain, rentan terhadap tantangan, rapuh mengahadapi halangan, lebih suka di tempat aman, manja!!

Negara kita merdeka, hanya 3 generasi sebelum kita.
Sudah hilangkah semangat perjuangan?
Sudah pantaskah kita berleha-leha?

dan mata saya serasa di colok dengan bapak ini :
Seorang penjual sapu ijuk buta di emperan depan Toko Saga yang tidak mau meminta-minta...
anda sangat semangat pejuang!!
tidak malukah kita,yang masih muda dan normal ini sudah malas berjuang??

Tidak ada perjuangan yang sia-sia..
Mari berjuang...
Semangat..Semangat..Semangat..
Giat..Giat..Giat..

*data publikasi sini kau,sikat!! :)

Jumat, 27 Mei 2011

mikir seorang

memandang plafon
ketap-ketip
nutup muka
duduk
berbaring
kibas-kibas kepala

memandang plafon
ketap-ketip
nutup muka
duduk
berbaring
guling-guling

will i come home and stop this pain tonight?

 
Jayapura, 03.01 WIT

Kamis, 26 Mei 2011

that market is our survive market

  


Saya pergi ke pasar dua malam berturut-turut ini. Sebuah pasar mama yang semua penjualnya orang asli papua dan pasar terminal di ujung kelokan terminal. Luar biasa sekali ternyata isinya. Tomat yang tidak bulat. Cabe yang sangat gede. Dan penjual gorengan-baca "pinang",yang bertebaran. Saya sering ke pasar sebelum2nya, tapi ini beda dari biasa dan terasa bahagia. 

Oiya, mulai besok kami akan memasak sendiri karena harga makanan di luar yang semakin menggila. Semacam adaptasi,bertahan hidup,Yay!! :)

Senin, 23 Mei 2011

tidak pergi



Setiap yang pergi,pasti akan ada ganti. Bahkan sebenarnya kita tidak “benar-benar” pergi. Toh, selama ada komunikasi masalah itu menjadi sangat tidak berarti. Jadi sebenarnya sepanjang hidup,sepanjang perjalanan ini, tidak pernah sekalipun ada yang pergi,tidak ada yang hilang.


Bersedih,bukanlah solusi ketika pergi dan kehilangan. Dan penyesalan akan kehilangan itu semacam sia-sia belaka. Bahkan, kehilangan yang satu akan membawa kepada pertemuan yang lain, begitupun selanjutnya. Biarkan hidup berjalan dengan wajar. Berjalan dengan semestinya. Natural. Karena semesta pasti menyiapkan suatu kejutan yang mendebarkan. Dan bersiaplah dikejutkan semesta...
Tidak ada yang pergi,tidak ada yang hilang!
-mungkin ini hanya masalah rindu dan waktu,nanti kita juga akan bertemu… bertemu dengan siapa..entah.



Pantai Dok 2 Jayapura, 22 Mei 2011, 21.40 WIT
Sampai di mess, saya sibuk dengan lagu –Play me the song- by D’sound
Ya! “Every Goodbye is Leading To A New Hello”


_especially thank’s to Meilisa Iriani Mandosir_

Sabtu, 21 Mei 2011

...

jealousy is screaming
'don't shine the spot light too brightly on yourself or you might get shot'

'saya sedang iri'
bah! enyah!

One Early Morning In Sunny Sunday




di kota, di desa, di metropolitan, di pedalaman masalah masih tetap..sampah!!

Mengapa sangat sulit membuang sampah pada tempatnya?

S.O.S

berdarah luka di keningku.berdarah.berdarah luka di kakiku.berdarah.berdarah luka di tanganku.berdarah.
berdarah.berdarah.berdarah.

saya terkapar mati?


bakar batu

Beruntungnya kami…. Sepulang dari Skyland,di Lapangan Entrop ternyata sedang ada upacara adat bakar batu karena akan ada pemilihan gubernur. Horeee..mampir sebentar. Upacara bakar batu itu upacara adat yang dilakukan kalo akan melakukan kegiatan besar semisal pemilihan gubernur.

Jadi batu besar-besar itu dibakar sampai menjadi bara merah,lalu di taruh di dasar tanah yang sudah digali. Setelah itu diatas batu tadi ditaruh semua hasil bumi, mulai dari ubi, pisang, sayuran, jagung,ayam dan tidak lupa babi utuh tanpa jeroan. Menurut mak cee yang saya tanyain karena ada beberapa etnis dan agama maka semua bahan-bahan itu tidak dicampur namun dibagi menjadi 3 lubang galian buat sayuran, ayam dan babi. Dan katanya juga upacara bakar batu di Jayapura masih belum seberapa, kalo di Wamena bisa lebih besar dan sakral lagi.

Oiya..orang-orang disini kalo diajak ngobrol ramah pol, kami ditawari makan ubi hasil bakar batu tadi, masih anget,hmm.. rasanya lebih manissss asli beda dengan ubi rebus biasa. 

olahan cara yang sederhana dengan rasa luar biasa



babi bakar batu gendut-gendut


Mas....mbak.... ayo maen ke papua yo.. :)

Skyland..Tanah langit!!


Jayapura,17 Mei 2011,hari kedua, tanggal merah!! artinya jalan-jalan.. :P

Tujuannya adalah Skyland.Apa itu?Saya juga tidak tahu.

Rencana mau berangkat jam 10 gagal, karena masih kecapekan berangkatnya molor sampe habis dhuhur waktu Indonesia timur.

Naik apa kita? Taksi!!
Di Jayapura, sebutan buat angkot adalah taksi. Dan sebutan buat taksi adalah tidak ada, ya karena memang tidak ada taksi disini. Tarif taksinya Rp 2000,- dalam kota  dan Rp 4000,-untuk luar kota. Dan untuk ke Skyland adalah 2 kali taksi dalam kota dan 1 kali taksi luar kota. Karena kita berbanyak jadi kita pilih carter dengan biaya @Rp 10.000.- 

Oke deal!! karena ada 15 orang jadi dibagi menjadi 2 taksi, Uta dan Rina sebagai tuan rumah asli Jayapura sebagai kompas di masing-masing taksi. Hmm…manusia memang hanya bisa merencanakan dan berusaha dg preventif yang ada. Namun hasilnya,kami masih tetap saja nyasar!! :P  Salah turun taksi,dan tempatnya masih jauuuhh melewati tanjakan curam di depan,tanjakan mata kucing namanya. Dan beruntungnya kami semua memakai sandal gunung,mau jalan jauh hayuukkk… terpujilah sandal gunung!!

Nyampe' dan lagi-lagi…Wooowww!!!
Hamparan laut dan kepulauan di depan saya dari ketinggian 20 meter, tenda-tenda pinggir jalan berdaun rumbia dengan suguhan es kelapa muda fresh from the tree....



Skyland.....saya jatuh cinta dengan anda!!

Jayapura,It's just WOOWW!!!

“Di sini hutan...di sana hutan...dimana-mana semuanya hutan… sangar!! gak enek omah e blas iki ndaaa..hahaha..”kata saya pada teman sebelah, sambil melonggok ke jendela pesawat yang mau take off. Entah..saya tidak tahu apa yang akan saya hadapi nanti di luar sana, tapi saya antusias akan menemukan sesuatu,apapun itu. Saya tahu, saya sedang dalam proses, satu yang saya sadari, Allah memang penuh kejutan, mendebarkan,namun menjawab semua pertanyaan. "Bismillah...This is Papua maann!! Not everyone can and want to come here…” batinku :)


Jayapura,16 Mei 2010 pukul 08.30 WIT

“Selamat datang di Bandar Udara Sentani,Jayapura!”semangat saya keluar dari pesawat. Hmm… saya selalu punya “my funny little dream” yang aneh-aneh ndesoo.. kali ini adalah foto dengan background pesawat kayak di albumnya White Shoes and The Couple Company. Alhasil teman-teman saya jadi korban, saya seret-seret biar mau foto..hee.. :p

Dan meski di kelilingi gunung,suhu di Jayapura puanasss pedess poll!! Mengalahkan panas Jakarta, tapi Jayapura panasnya bukan karena polusi tapi karena dekat laut. Gosong,gosong dah..!! Oiya,biasanya kita melihat papan peringatan di tempat umum adalah “Dilarang Merokok!!” tapi saya terkaget dengan ini disini:
    
Orang2 disini makan pinang dah kayak makan gorengan…. Jadi jangan heran dengan bercak-bercak  merah di tanah,mulut dan gigi merah,semua karena cemilan buah pinang. Pengen nyoba tapi besok-besok saja ahh,lumayan kan hemat pasta gigi..bebas busa!hehe..


Butuh 4 mobil kantor,untuk menjemput 13 anak rojali (Rombogan Jawa Liar) beserta koper-kopernya. Dan perjalanan masih 1 jam dari bandara ke mess. Dan sepanjang perjalanan di suguhi dengan pantai biru sebelah kanan jalan dan pegunungan hijau di kiri jalan. Subhanallah….
 

Dan malam harinya ketika keluar mess,jalan kaki cari makan malam,saya mulai ragu saya dimana?? saya dimana ini?? bener ini Jayapura??



Cantik sekali kota ini…… Di puncak gunung itu ada tulisan gede "JAYAPURA CITY" dah kayak Hollywood aja ya,lampu-lampu dari rumah di kejauhan terlihat seperti bintang jatuh, bulannya bulat seperti bola ping pong, bintangnya buanyak kayak pasir di langit, dan meski malam awannya masih kelihatan karena gak ada asap polusi bahkan sampe kelihatan halo bulan.


Jayapura,it's just WOOOWWW!! ^^