Kamis, 20 Oktober 2011

Treehouse,Korowai tribe

 

Ketika membuka file – file komputer kantor untuk mencari program entrian. Apa yang saya temukan, sebuah folder foto dan video dokumentasi Sensus Penduduk 2010 ketikadi Distrik Kaibar. Karena sensus maka semuanya dicacah tanpa terlewat satu pun, termasuk suku yang ada di pedalaman. Dan ini Suku Korowai, satu-satunya suku pedalaman papua yang masih tinggal di rumah pohon. Suku pedalaman yang tinggal di pegunungan tengah lainnya biasanya menggunakan honai.Sungguh luar biasa, sepertinya sangat menyenangkan berkunjung kesana.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Jika ingin banyak istigfar, pergilah ke pasar

Alhamdulillaaaahhh...saya sampai dengan selamat dan menginjakan kaki di Kab. Mappi. Agak diam sejenak di bandara karena telinga sakit dan tingak tinguk, mana rumah pohonnya?? mana kotekanya?? Katanya Kabupaten Mappi ini tempat Suku Korowai. Setelah bertemu dengan kakak tingkat dan bos yang datang menjemput. Dijelaskan ternyata Suku Korowai memang di Kab. Mappi tapi jauhhhhhh berada di Distrik Kaibar harus naik speedboat 12 jam kemudian jalan kaki 6 jam.  Yang dikira ini sudah pedalaman, ternyata masih ada yang lebih pedalaman. Puuhh...
Kabupaten Mappi berada di dataran rendah dengan sebagian besar wilayahnya adalah rawa. Cuaca sangat ekstrim panas saat siang. Tidak ada listrik jadi harus mengunakan diesel. TV harus menggunakan parabola. Sumber air untuk mandi dan mencuci berasal dari air hujan. Tower sinyal hanyasatu yaitu 1 tower Telkomsel.
Dan bila ingin lebih banyak istigfar pergilah ke pasar. Wortel sebiji 10.000. Kubis sebiji 25.000. Pare, Kangkung, bayam, bunga pepaya, seledri  5 helai pun 5.000. Tomat 3 biji 5.000. Tempe sebiji 5000. . Tidak mengenal mata uang koin atau receh, karena setiap kembalian adalah permen. Pokoknya mata uang terendah adalah 5000. Lucu atau pencekikan perut? Astagfirullahaladzimmmm......

Selasa, 11 Oktober 2011

Me and little thing called move

Foto ini diambil dari pesawat Merauke menuju Mappi. Pesawat kecil dengan kapasitas 15 orang yang terbang di ketinggian awan pertama dengan getaran yang luar biasa mendengungkan telinga. Meski sangat excited dan penasaran ternyata saya ketir-ketir juga.
Ya,Allah... Semua yang ada di dunia ini adalah milikMu, cukuplah engkau sebagai penolongku dan ku pasrahkan semuanya padaMu.

Senin, 10 Oktober 2011

ROCKtober2011

Kenapa langkah pertama yang biasa beralas kaki terasa lebih nyeri ketika berjalan sendiri. Berat dan nyeri melangkah tanpa alas kaki. Walau jauh di dalam, dia tahu pasti bisa dan pasti terbiasa seperti sebelum-sebelumnya. Dan tertopang oleh kaki yang sama-sama nyeri memaksanya untuk lebih bertenaga. Namun jauh dan jauh lebih di dalam tetap terasa gusar, gemetar. Entah.

"There,there...it’s all right,it’ll be OK...kayak di lagunya Sajama Cut itu loo...you’ll be fine for the hundredth and millionth time...again...and again... *puk-puk”
“Lebih belajar tentang pelajaran nggak pernah kecewa, nggak pernah menyesal, nggak pernah menyerah dan nggak pernah takut...biar levelmu naik meneh...”
Huahahahaa....gak iso mbayang ne awakmu tingak-tinguk dewean, wes ngko turun pesawat anggep ae awakmu koyok mudok neng Terminal Arjosari....huahaahaa”

Sedikit greget dan sedikit kekoplakan yang mengisi full bahan bakar. Menenangkan.
Bismillahirohmanirohimm.....