Sabtu, 16 Juli 2011

Kampung Wisata Tablanusu

Jayapura,16 Juli 2011. Hari ini kita piknik ke Kampung Wisata Tablanusu.  Tablanusu adalah tempat wisata baru yang merupakan kampung asal dari walikota Jayapura. Saya pertama mengetahui Tablanusu saat mewakili kantor dalam Seminar Lokakarya  Pemangku Kepentingan Pendidikan dan Kejuruan Provinsi Papua beberapa minggu yang lalu,dari Bapak Dinas Pariwisata (saya lupan namanya) mengatakan bahwa Kampung Wisata Talanusu sangat berpotensi untuk menarik wisatawan asing. Dan sangat berpotensi untuk memberdayakan SDM masyarakat lokal. Sebenarnya itulah tujuan dari seminar itu meningkatkan SDM lokal yang mulai terpinggirkan oleh SDM pendatang. Dari sini saya sangat penasaran ingin melihat Kampung Wisata Tablanusu dan akhirnya hari ini kami pergi kesana.

Semua perlengkapan sudah dipersiapkan dari semalam. Nasi,lauk, es buah,tikar,gitar,2 mobil. Berangkat jam 07.00 WIT. Sebenarnya perjalanan hanya 2 jam dari kota Jayapura, tapi karena kita mampir-mampir sampe tujuan jam 11.00 WIT. Akses menuju kesana lumayan berat kayak offroad karena jalanan rusak berlubang-lubang. Belum sampai tujuan sinyal sudah hilang. Dan ternyata Kampung Wisata Tablanusu memang wisata disediakan untuk terapi kaki. Dari awal masuk sampai pantai jalanannya terdiri dari batu kecil. Cantik. Namun disediakan juga jalan dari papan. Sepanjang pantai terdapat pondok yang disewakan dengan harga Rp 50.000,00 untuk beristirahat, lumayan murah bukan? Ada juga penginapan bagi yang mau menginap dengan harga Rp 350.000,00/malam bahkan kita juga bisa menginap dirumah penduduk jika mau. Sewa perahu dayung Rp 20.000,- sewa ban Rp 20.000,- dan babana boat yang baru beroperasi beberapa bulan yang lalu dengan harga sewa Rp 30.000/orang. Dan semua itu dikelola oleh warga lokal. Untuk ukuran Papua ini tergolong sangat murah untuk keindahan,kenyamanan dan fasilitas yang diberikan.

Air lautnya segar,bening tidak lengket,kalo gak asin sudah saya minum itu. Hanya 50 meter dari pinggir pantai sudah bisa lihat terumbu karang yang cantik. Banyak rumahnya nemo, bintang laut, ikan kecil-kecil berwarna-warni. Yang membuat saya lebih terkesan adalah kebersihan tempatnya. Tidak ada sampah di jalanan. Toilet bersih, luas, WC duduk, dan gak bau. Dan menurut saya, sangat benar, Kampung Wisata Tablanusu ini sangat berpotensi untuk tujuan obyek wisata keluarga yang sangat berpotensi menarik  wisatawan domestik maupun internasional. Hanya sayang akses menuju lokasinya belum terkelola dengan baik. Mungkin karena masih baru dibuka, semoga ke depannya dapat lebih baik mengingat potensinya yang besar dalam memberdayakan SDM lokal.
 

Kamis, 07 Juli 2011

where is the truth?


ku mencari di air comberan. ku mencari di kolong jembatan. tidak ku temukan. ku tengok teko. ku buka laci. mungkin kau nyempil di lemari. tidak ada lagi. mungkin sudah hanyut di selokan. masuk lautan. dimana kamu sekarang? Kejujuran.
saya tidak menangis, saya senyum, saya kuat.

"take your freedom by telling the truth"
Jayapura,senja jembatan biru
by _Steven Prasetya O'hello

Jumat, 01 Juli 2011

sepasang sepatu


saya datang bersama sepasang sepatu
bukan sendiri tapi bersama-sama
selalu bersama-sama
saya tidak bisa pulang, tidak bisa pergi tanpa sepatu
sepatu saya, cinta saya, cinta sepatu saya

sepatu kiri saya senang menari
sepatu kanan saya senang bernyanyi
setiap malam kami berlatih nyanyian baru
setiap hari kami ciptakan tarian baru
bersama-sama kami akan memukau dunia

suatu hari datang seekor lintah hinggap di sepatu kiri saya
menghisap darahnya sampai habis
satu minggu lamanya sepatu kiri tidak menari
hingga akhirnya sepatu kiri mati
sepatu kanan saya berduka lara, tidak mau lagi bernyayi
sesekali bersenandung lagu kematian

satu minggu lamanya ia tidak bernyanyi
hingga suatu pagi ia putuskan untuk akhiri hidupnya
mengikat lehernya dengan tali sepatu
dua sepatuku wafat sudah
dan kini aku berjalan
disini
sendiri
tanpa sepatu
betapa hatiku takkan pilu......

"Gugur Sepatu" - Tika And The Dissidents 

Sebenarnya ingin bercerita tentang sepasang sepatu dan menuliskan hanya sebagian lirik lagu "Gugur Sepatu", tapi kok eman gak lengkap. Malah jadi malas nulis sepasang sepatu. Tergoda suara angkuh hipnotisnya Tika di lagu ini yang sahut-menyahut seperti lolongan hantu. Horor berakhir tragis. Meliuk-liuk dingin seperti mantera penyihir. Eksplorasi kelincahan suara Tika yang indah dengan vokal berani. Banyak yang ngeri mendengar lagu ini. Teman-teman saya merinding tiap saya nyanyi lagu ini di lorong atau dapur. Saya dari awal denger kok malah terprovokasi mendengar suara sexy Tika disini. Malah kadang jadi lagu pengantar tidur. Dan liriknya itu, A+ dari saya. Seolah membaca puisi dari seorang penyair dunia hitam. Sangar.

Saya jadi berfikir. Kenapa sepatu kanan harus ikut mati bunuh diri? Seolah tak bisa hidup tanpa sepatu kiri. Tak bisa bernyanyi tanpa sepatu kiri. Ketergantungan,intinya. Jangan pernah menggantungkan hidupmu pada orang lain. Jangan pernah. Betapa hatiku takkan piluuuu.......