Rabu, 28 Maret 2012

Curhatan Rakyat Papua - STOP Anarki

-->
Beberapa hari kemaren saya tidak bisa menyalakan TV karena jenset rusak, tidak ada listrik. Jadi baru tahu ada berita demo besar-besaran tentang kenaikan BBM hari ini. Saya memang bukan orang Papua, hanya bertugas dan mendapat penempatan di Papua.  Melihat tayangan demo di TV saya merasa miris. Disini ada sudut pandang dan pernyataan kami, saya dan teman-teman saya di Papua, saudara kita sebangsa setanah air Indonesia, semoga bisa membuka mindset dan cara berfikir kita.
Kami masyarakat Papua setuju dengan Kenaikan BBM, dengan harga Rp 6000/liter pun tak jadi masalah, yang penting SPBU jangan kosong. Toh kami terbiasa membelibensin eceran dengan harga Rp 15.000 – Rp 40.000,-  Hingga kalau kekosongan BBM kami bisa beli bensin eceran hingga Rp 50.000/liter. Jadi kalian di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi coba lihat nasib kami, saudara kalian yang tinggal di daerah, khususnya wilayah Indonesia Timur. Kami kekosongan SPBU bahkan sampai ber minggu-minggu sudah hal biasa. Kalian kekosongan 1-2 hari sudah ribut luar biasa, diliput media pula, sedangkan kami tidak pernah diperhatikan. Ingat!!! Indonesia bukan hanya wilayah barat dan tengah, masih ada Indonesia wilayah Timur. Lihatlah saudara-saudara kita di pedalaman Papua, di Mappi bensin Rp 15.000, Tolikara Rp 30.000, Yahukimo Rp 30.000,  Pegunungan Bintang Rp 35.000,  Puncak Jaya Rp 40.000,- . Teman saya di Puncak Jaya kemaren padam listrik 24 hari, tidak bisa menyalakan listrik karena SPBU kosong, sekali ada bensin harus antri dari subuh sampe jam 12 siang itu pun hanya dapat 5 liter. Ini hanya sebagian dari contoh, saya yakin Rakyat Indonesia adalah bangsa yang besar, yang ulet, dan pekerja keras, kita dapat bertahan dengan kenaikan BBM ini. Rakyat Papua aja bisa masa yang lain gak bisa.
Kami bukan mewakili Pemerintah, Partai, ORMAS, maupun LSM. Kami hanya ingin mencoba pikiran teman-teman agar tidak sering mengeluh dan bertindak anarkis. Mari kita berusaha bekerja lebih keras lagi, lebih berusaha lagi, lebih kreatif lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saya yakin kita, bangsa Indonesia BISA bertahan.

1 komentar:

  1. miris ya liat berita di tv pendemo pada ricuh gara2 menolak BBM naik..

    BalasHapus